Rabu, 27 Mei 2015

Titip Rindu Untuk Papa

Untuuuuk...
Ayah tercintaaa...
Aku ingin bernyanyiii...
Walau airmata, di pipikuu.....

Ayaaaah...
Dengarkanlaahh....
Aku ingin berjumpaa..
Walau hanya dalam mimpii.....


Sepenggal bait dari langgu "AYAH - Alm. Rinto Harahap", membuatku menitikkan air mata lagi. Menyegarkan kembali semua kenangan tentangnya. Masih jelas di ingatanku, bagaimana cara berjalannya, senyum khasnya, suaranya, ahhh... semuanya.. Yaa... Semuanya... Tak ada satupun yang bisa lepas dari benakku.

Semua itu membuatku selalu rindu. Rindu sosoknya yang selalu penuh dengan humor, penuh dengan kehangatan, penuh dengan keisengannya.. Tubuhnya yang besar selalu membuatku ingin memeluknya dan mengatakan bahwa aku sungguh menyayanginya. Yaa... Aku sangat menyayangimu, Papa..

Aku ingat setiap hujan petir, aku slalu berlindung dibalik tubuhnya dan Papapun memelukku dengan erat seakan mengisyaratkan "jangan takut nak, ada Papa yang menjagamu". Papa juga selalu khawatir kalau aku belum pulang kuliah dan cuaca mulai mendung. Beliau akan menungguku didepan rumah.

Yaa ALLAH... Aku begitu merindukan saat-saat seperti itu..

Banyak hal yang belum bisa aku wujudkan untuknya. Aku belum bisa membahagiakannya, belum bisa melihatnya bangga denganku. Mungkin hanya kesedihan, kekhawatiran dan keletihan yang salalu aku berikan selama ini.

Yaa ALLAH.... aku tau, penyesalan yang aku rasakan ini tidak akan merubah semuanya. Tapi bila aku bisa memutar kembali waktu, aku ingin melakukan smua yang terbaik untuknya. Memberikan smua yang terindah untuknya.

Disaat kumenulis ini, airmataku tak berhenti mengalir. Aku merasakan sosoknya ada di sisiku. Merengkuh bahuku dengan hangat, memberikaan ku kekuatan, memelukku penuh kasih sayang dengan senyum tersungging di bibirnya.

16 tahun sudah engkau meningglkanku, meninggalkan kami semua dalam kerinduan. Kerinduan akan sosokmu. Aku selalu berusaha menyempatkan untuk kerumah abadimu. Bercerita semua yang aku alami, berkeluh kesah dan mengatakan aku begitu menyayangimu dan merindukanmu, Papa...


Papa, kubegitu merindukanmu...
Rindu pelukan hangatmu....
Rindu belai kasih sayangmu...
Rindu senyum bersahajamu..
Rindu marahmu...
Rinduu.... Aku rindu semuanya, Pa..

Sekarang, hanya lantunan do'a untukmu yang bisa kulakukan untuk menghilangkan rasa rindu ini.
Smoga do'a ini bisa menjadi penerang jalanmu menuju syurga, melapangkan kubur, menggugurkan semua dosa dan menghindarkan Papa dari siksa kubur.

Papa, damailah di syurgaNYA.. Bahagia slalu disana..
Do'a-kan slalu kami, anak-anakmu, agar slalu menjadi anak yang bisa membanggakanmu dan keluarga,,
Amiiiiinnn Yaa Robb..


Papa, kami akan selalu merindukanmu...
We love U, Papa....







"Disudut kamar sambil memandang foto Papa"

Tidak ada komentar: